bolalapangan.com – Komunitas lari Freerunners Bandung mengakui kesalahan mereka setelah insiden pembagian bir gratis di Pocari Sweat Run 2025. Permintaan maaf resmi disampaikan melalui akun Instagram mereka pada Rabu, 23 Juli 2025.
Freerunners Bandung menegaskan kehadiran bir di area Cheering Zone sebagai keputusan yang tidak bijaksana dan bertentangan dengan norma masyarakat.
Klarifikasi dari Freerunners Bandung
Freerunners Bandung merilis klarifikasi berupa permohonan maaf, mengakui tindakan pembagian bir yang dilakukan tanpa persetujuan penyelenggara Pocari Sweat. “Permintaan maaf kepada Pocari Sweat Run Indonesia 2025. Dengan kerendahan hati, kami dari komunitas Freerunners Bandung yang bekerja sama dengan Pace & Place menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata mereka dalam unggahan.
Mereka juga menyatakan bahwa insiden tersebut mengganggu penyelenggara dan masyarakat yang terlibat dalam acara. “Kami menyesal atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang telah kami timbulkan. Kami berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh atas perbuatan ini dan siap menerima segala konsekuensinya,” ujar Freerunners.
Freerunners menambahkan bahwa kolaborasi mereka dengan Pace & Place tidak dipertimbangkan secara matang. “Kami mengakui tindakan kami membagikan minuman beralkohol adalah inisiatif pribadi tanpa persetujuan pihak penyelenggara,” tulis mereka.
Respons dari Pocari Sweat
Pihak penyelenggara Pocari Sweat Run merilis pernyataan menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam aktivitas pembagian alkohol tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan koordinasi antar pihak dalam acara publik.
Pernyataan dari Pocari Sweat mengingatkan semua pihak untuk lebih memperhatikan norma sosial dan budaya lokal saat menyelenggarakan event. Ini menciptakan atmosfir yang lebih kondusif dan sesuai harapan masyarakat.
Refleksi dan Tanggung Jawab Moral
Permintaan maaf dari Freerunners diakui bukan hanya sebagai penyesalan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral mereka. Komunitas ini dikenal aktif mempromosikan gaya hidup sehat, sehingga insiden ini menjadi catatan penting bagi mereka.
Publik berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan semua institusi serta komunitas lebih hati-hati dalam keputusan yang diambil. Kejadian ini menunjukkan pentingnya sensitivitas terhadap norma budaya setempat dalam setiap event.